puisi tragedi winka dan sihka 🥈 gambar asmaul husna 99 dan artinya

puisi tragedi winka dan sihka

Puisi: Tragedi Winka dan Sihka (Karya Sutardji Calzoum Bachri) Sutardji Calzoum Bachri lahir pada tanggal 24 Juni 1941 di Rengat, Indragiri Hulu, Riau. Beliau adalah salah satu pelopor penyair angkatan 1970-an dan terkenal dengan karyanya yang berjudul "Tragedi Winka dan Sihka". Puisi ini mengisahkan tentang kisah perkawinan Winka, Sihka, dan Ku yang berakhir tragis. Dalam puisi ini, hanya ditemukan empat suku kata, yaitu ka, win, sih, dan Ku yang terbentuk menjadi beberapa kata seperti kawin, winka, sihka, ka, win, sih, dan Ku. Beberapa kata baru juga diciptakan oleh Sutardji untuk memperkaya makna dalam puisi. Dalam tipografinya, Sutardji menciptakan pola zig-zag yang menggambarkan perjalanan kehidupan Winka dan Sihka yang berliku dan dipenuhi bahaya. Sutardji juga menggunakan kata kawin sampai lima kali yang mewakili waktu perkawinan yang beragam, mulai dari lima hari hingga lima tahun. Puisi ini menjadi sorotan karena menggunakan kata-kata tanpa makna yang tetap mampu membawa suasana dan kisah yang tragis. Hal ini menunjukkan bahwa puisi bukan hanya tentang makna kata, tetapi juga tentang bagaimana penyair mampu menciptakan imajinasi dan emosi dalam pembaca. Dalam analisis makna puisi ini, puisi "Tragedi Winka dan Sihka" digolongkan sebagai puisi kontemporer yang memiliki pola zig-zag yang menggambarkan perjalanan kehidupan sebuah perkawinan. Meskipun hanya terdapat empat suku kata yang digunakan, Sutardji mampu menciptakan makna yang mendalam dan emosional melalui kata-kata tersebut. Puisi adalah ungkapan kreatif dari penyair yang mencerminkan perasaan, pengalaman, dan gagasan. Puisi "Tragedi Winka dan Sihka" karya Sutardji Calzoum Bachri adalah salah satu contoh puisi unik yang mampu membawa kita dalam perjalanan emosional yang mendalam.